via |
Hari masih pagi ketika kudengar pembantu-pembantu di rumahku
sudah riuh dengan pekerjaannya masing-masing. Sebentar lagi,ketika aku sudah
bangun,beberapa dari mereka akan menyiapkan air panas dan keperluan mandiku
yang lain : handuk lembut,sabun dan shampoo
favoritku. Aku menghabiskan waktu satu jam untuk mandi. Aku tidak bisa tidak
menyukai buih-buih sabun yang memenuhi bathub-ku.
Lalu ketika aku sedang mandi,mereka akan menyiapkan pakaian yang akan aku
pakai,juga sarapan untukku setelah itu. aku menikmati menjadi seorang putri di
istanaku sendiri.
“Non,sepatunya pakai yang ini saja ya..” kata seorang dari
pembantuku yang membantuku berpakaian.
“Enggak! Aku gak suka yang itu!”
“Tapi yang ini lebih cocok sama bajunya,Non..” aku tahu
pembantuku sedang membujukku untuk memakai sepatu berwarna pink itu. Tapi aku punya favorit. Aku ambil benda bening lentur
yang tergeletak di samping ranjangku itu. Aku biasa melihat yang seperti itu dengan
warna dan ukuran yang bermacam-macam untuk wadah belanjaan dari supermarket. Lalu
aku pakai di kakiku. Aku ikat ujungnya satu sama lain untuk tiap kaki. Kanan
dan kiri. Aku melihat pantulan diriku di cermin. Ini dia! Sempurna!
“Aku pakai sepatu kacaku lagi aja!” tukasku sambil terkikik
dan berjalan menuju meja makan meninggalkan pembantu-pembantuku yang masih
berada di kamarku.