11 Okt 2014

Book Review : Divergent

sumber
Judul buku : Divergent
Penulis : Veronica Roth
ISBN : 978-979-433-809-4
Penerbit : Mizan
Penerjemah : Anggun Prameswari
Editor/Penyelaras Kata : Esti Budihabsari
Desain Cover : Dodi Rosadi
Tanggal terbit : April 2012
Tebal : 543 halaman


“Debut yang mencekam. Bukan bagi yang berjantung lemah..” –Publishers Weekly


Bersetting Chicago di masa depan setelah perang,masyarakat dikelompokkan berdasar sifat alamiah mereka untuk menciptakan perdamaian. Kelompok ini disebut Faksi. Abnegation bagi mereka yang bersifat penolong dan tidak mementingkan diri sendiri,Amity bagi orang-orang yang cinta perdamaian ,Candor bagi orang-orang yang jujur,Dauntless bagi para pemberani,dan Erudite untuk orang-orang pandai.

Pada Upacara Pemilihan,setiap remaja berusia 16 tahun akan memilih ke faksi mana ia akan bergabung. Dan mereka harus lolos tahap inisiasi agar bisa diterima di faksi yang mereka pilih. Mereka tidak bisa mundur. Tidak lolos tahap inisiasi berarti mereka harus bergabung dengan Factionless,dan hidup menggelandang.



Adalah Beatrice Prior,seorang gadis 16 tahun yang berasal dari keluarga Abnegation. Namun ia tidak cocok dengan sistem pengelompokan ini dikarenakan ia memiliki lebih dari satu sifat alamiah. Orang-orang seperti Beatrice ini disebut Divergent,ia dianggap bisa mengancam hidup orang lain di masyarakat. Sebelum benar-benar paham tentang divergent itu sendiri,Beatrice memutuskan untuk pindah ke Dauntless pada Upacara Pemilihan. Meninggalkan orang tuanya,mengganti namanya menjadi Tris,dan berharap menemukan tempat dimana ia seharusnya berada.
Lalu ketika ia berani berdiri dengan keadaanya yang berbeda itu untuk membuka tabir mengapa orang sepertinya diburu dan dianggap berbahaya,akankah ia bisa melindungi dirinya sendiri?

Divergent merupakan trilogi,dengan Insurgent sebagai buku kedua dan Allegiant buku ketiganya. Karena buku yang saya baca rilis berdekatan dengan filmnya,cover buku sama seperti poster filmnya,menampilkan Shailene Woodley yang memerankan Tris dan Theo James sebagai Four.

Sasaran pembacanya adalah young adult,dan memiliki tema yang mirip dengan dengan novel trilogi distopia yang juga sukses lainnya. Karenanya,Divergent sering dibanding-bandingkan dengan The Hunger Games. Berkisah tentang petualangan,laga,kepahlawanan dengan tokoh utama seorang gadis remaja,dan percintaan yang menjadi pemanis dalam cerita novel ini.

Ketika membaca novel ini,saya jatuh cinta dengan karakter Four yang misterius. Sama seperti Veronica Roth yang jatuh cinta padanya dalam kisah Four yang ia tulis sebelumnya,yang masih berupa e-book dan baru diterbitkan dalam bentuk buku pada berjudul Four : A Divergent Collection pada Juli 2014,yang kemudian menginspirasinya untuk menulis trilogi Divergent.

Divergent ditulis dari sudut pandang si tokoh utama. Membuat kita bisa membayangkan menjadi seorang Tris yang berjuang untuk bertahan di faksi barunya,menutupi jati dirinya yang sebenarnya,dan mencari tahu tentang divergent. Jika Katniss mempunyai Peeta yang menemaninya dalam perjuangannya,Tris mempunyai Four yang senasib dengan dirinya.
Divergent juga telah meraih sejumlah penghargaan,termasuk Buku Favorit Tahun 2012 dari Goodreads dan Best Book of The Year dari Barnes & Noble.

Well,mungkin banyak dari kita yang sudah membaca The Hunger Games lebih dulu dan lebih menyukainya. Dengan tema yang hampir sama,novel ini mengajarkan pada kita tentang fighting spirit,kemauan untuk berjuang,cinta dan dukungan dari keluarga. Adanya adegan laga yang cukup banyak,dan beberapa bagian yang mendebarkan membuat Divergent masih cukup bagus dijadikan referensi untuk memperluas bacaan kita. Saya sempat kecewa ketika kedua orang tua Tris meninggal dalam usaha menyelamatkan diri dan beberapa orang dari faksinya. Anda harus baca untuk tahu alasan saya kecewa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Talk to me. Leave trace :)